07.08
0
Persaingan antara Tanaman Sejenis
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Di dalam komunitas tumbuhan seperti padang rumput, semak belukar, hutan, daerah pertanian (sawah, tegalan, pekarangan, perkebunan, dan sebagainya), akan terjadi persaingan antara individu-individu dari satu jenis atau berbagai jenis, jika individu-individu tersebut mempunyai kebutuhan yang sama terhadap : unsur hara, air, intensitas radiasi matahari , suhu, udaradan faktor lingkungan lainnya.
Di alam bebas tumbuhan tidak bersaing satu sama lainnya dengan cara fisik seperti binatang tetapi menggunakan pengaruhnya terhadap lingkungan tempat hidupnya. Misalnya pada akar suatu tumbuhan dapat lebih kuat dari yang lainnya dalam pengambilan unsur pada ruang atau tempat tumbuh yang sama.
Persaingan tumbuhan ini merupakan suatu cara bagaimana tumbuhan  tersebut berjuang untuk memperoleh kebutuhannya untuk kelangsungan hidupnya dan untuk bertahan hidup. Apabila pertumbuhan salah satu tumbuhan tersebut baik maka tumbuhan tersebut memenangkan persaingan tersebut.

2. Tujuan Praktikum
Praktikum Perrsaingan antara Tanaman Sejenis bertujuan untuk mempelajari pengaruh jarak tanaman (kerapatan tanaman) terhadap   pertumbuhan tanaman.

B. Tinjauan Pustaka
Tanaman didalamnya mengalami persaingan dengan tanaman yang sejenis di lahan yang sama. Persaingan ini memperebutkan mineral, air dan sinar matahari. Kerapatan tanaman tersebut akan banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman (Rismunandar,1990).

Perlakuan jarak tanam sangat nyata berpengaruh pada jumlah daun, berat segar brangkasan,berat kering brangkasan dan beratumbi per petak, namun tidakberpengaruh nyata pada panjang umbi,volume umbi per tanaman,berat umbi per tanaman dan indeks panen. Jarak tanam 30 cm x 30 cm mampu menghasikan jumlah daun yang paling banyak, sementara itupada jarak tanam 30 cm x 40 cm dapat meningkatkan berat segar brangkasan dan berat kering brangkasan. Sedangkan berat umbi per petak tertinggi justru dicapai pada jarak tanam yang rapat yaitu 30 cm x 10 cm (Djoko Mursito dan Kawiji. 2009)

Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu yang terlibat (Campbell, 2002)

Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda (Wurttemberg,1994)

Kelemahan/kerugian adanya jarak tanam yang terlalu rapat antara lain menurunnya tingkat pertumbuhan, kapasitas produksi, dan produktivitas tanaman. Tanaman menjadi kerdil/pendek, batang kecil sehingga tidak kokoh, melengkung, dan ruas batang tumbuh panjang sehingga mudah roboh, daun juga sempit. Hal ini sangat terasa kerugiannya oleh para petani karena hasil pertaniannya tidak optimal. Hal ini terjadi akibat adanya kompetisi/persaingan antar tanaman dalam memperoleh unsur hara, mineral, air, dan udara dari dalam tanah, serta memperoleh cahaya matahari dan CO2. Kerugian yang lain yaitupenyianganakansukardilakukan (Supriono, 2000).

C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Acara praktikum Praktikum Perrsaingan antara Tanaman Sejenis diselenggarakan  pada Hari kamis tanggal Oktober 2011. Pukul 15.00 – 17.00 WIB. Bertempat di Fakultas Pertanian

2. Alat dan Bahan
a. Alat :
1) Pot plastik/polibag
2) Tanah/media tanam
3) Cawan
4) meteran

b. Bahan :
1) Biji tanaman jagung
2) Biji tanaman kedelai

3. Cara Kerja
a. Menyediakan pot plastic atau polibag yang telah berisi tanah atau media tanam
b. Memilih biji jagung, kacang hijau, dan kedelai yang masih baik dan rendam dalam air selama 1 jam
c. Menanam biji-biji tersebut kdalam pot-pot atau polibag dan diatur sedemikian rupa sehingga dalam percobaan ini terdapat beberpa perlakuan : pot ditanami 2 biji, 4 biji, 8 biji dan masing-masing diulang 3 kali
d. Menyediakan beberapa pot yang ditanami 3 jenis biji tersebut sebagai cadangan untuk penyulaman apabila selama percobaan ada tanaman yang mati
e. Menyiram dan merawat tanaman yang lain dilakukan setiap hari
f. Melakukan pengamatan sampai tanaman berumur 6 minggu mengukur tinggi tanaman setiap minggu
g. Membandingkan pertumbuhan tinggi tanaman pada tiap jenis tanaman yang memiliki kerapatan tanaman yang berbeda
h. Melakukan pengujian statistik apabila ada pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
i. Melakukan penimbangan biomasa pada saat selesai pengamatan dan menggambarkan perbedaan biomassa dari beberapa kerapatan tanam tersebut
j. Catatan : Pada pot yang di tumbuhi lebih dari satu individu tanamam akan terjadi persaingan antara tanaman tersebut dalam pengambilan unsur hara atau cahaya.

D. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kita mempelajari tentang kerapatan jarak tanaman terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Perlakuan praktikum acara menyediakan 20 polibag yang telah berisi tanah untuk masing-masing jenis tanaman. Kemudian menanamkan biji-biji tersebut ke dalam polibag yang berbeda dan diatur sedemikian rupa sehingga dalam percibaan ini terdapat beberapa perlakuan yaitu Polibag ditanami dengan  variasi jumlah biji denagn 2 biji, 4biji dan 8 biji.
Dari hasil pengamatandapatk diketahui bahwa sebagian besar tanaman dengan kerapatan rendah memiliki tinggi dan berat yang lebih besar. Hal tersebut terjadi karena tanaman yang ditanam dengan kerapatan rendah (renggang) tidak mengalami persaingan, sehingga tanaman dapat tumbuh bebas. Sedangkan berat biomassanya bervariatif. Untuk tanaman Jagung, tinggi tanaman minggu pertama sampai kedelapan secara berurutan dari perlakuan 2 biji tingginya 11,2 cm, 25,5 cm, 37,3 cm, 49,4 cm, 59,0 cm, 67,6 cm, 71,4 cm, 83,4 cm. Untuk tanaman Kacang hijau minggu pertama sampai kedelapan 7,1 cm, 17,2 cm, 26,8 cm, 35,8 cm, 49,7 cm, 64 cm, 60,4 cm, 68,2cm. Untuk tanaman kedelai minggu pertama sampai minggu kedelapan tingginya adalah 10,7 cm, 21,3 cm, 32,9 cm, 36,4 cm, 49,7 cm, 60,5 cm, 68,9 cm, 78,2 cm. Tinggi tanaman dari perlakuan 4 biji jagung dari minggu pertama sampai minggu kedelapan adalah 13,0 cm, 26,1 cm, 34,1 cm,  49,1 cm, 54,2 cm, 66,0cm, 60,6 cm, 74,7 cm. Untuk 4 biji kacang hijau dari minggu pertama sampai minggu ke delapan tingginya adalah 7,0 cm, 15,0 cm, 22,6 cm, 34,9 cm, 43,7 cm, 54,8 cm, 55,9 cm, 57,4 cm. Untuk 4 biji kedelai dari minggu pertama sampai minggu kedelapan tingginya adalah 12,4 cm, 22,5 cm, 28,3 cm, 40,3 cm, 48,5 cm, 55,9 cm, 64,6 cm, 63,8 cm. Tinggi tanaman jagung untuk perlakuan 8 biji jagung dari minggu pertama sampai minggu kedelapan adalah 12,8 cm, 26,5 cm, 36,5 cm, 45,2 cm, 52,7 cm, 58,7 cm, 67,9 cm, 74,4 cm. Untuk tinggi tanaman dengan perlakuan 8 biji kacang hijau dari minggu pertama sampai minggu kedelapan  adalah 6,5 cm, 13,9 cm, 19,3 cm, 24,3 cm, 36,9 cm, 46,4 cm, 53,2 cm,  53,1 cm. Untuk perlakuan 8 biji tanaman kedelai dari minggu pertama sampai minggu kedelapan adalah 10,9 cm, 20,4 cm, 29,8 cm, 34,8 cm, 39,9 cm, 46,9 cm, 53,1 cm, 49,7 cm.Tinggi tanaman pada umumnya pada perlakuan 2 sampai 8 biji naik tiap minggunya. Tetapi, pada perlakuan 8 biji pada minggu ke 3 dan seterusnya mengalami penurunan tinggi tanaman. Hal ini bisa diakibatkan oleh banyak faktor. Bisa karena faktor suhu yang tidak sesui dengan daerah aslinya yaitu suhu rendah. Bisa juga diakibatkan karena adanya hewan pengganggu seperti ulat dan sejenisnya. Pada minggu ketiga sudah ada tanda-tanda seperti daun jagung yang berlubang, dan lama kelamaan lubangnya semakin besar dan kemudian mati.Untuk berat biomassa yang paling besar pada tanaman dengan kerapatan rendah yaitu dengan perlakuan dua biji dengan berat kering 27,6 gram. Semakin banyak biji yang ditanam dalam satu polibag, semakin kecil berat biomassanya. Hal ini disebabkan karena pada tanaman dengan kerapatan rendah, faktor tumbuh didapat dengan mudah sehingga pertumbuhannya baik dan cepat menghasilkan buah. Cadangan makanan yang disimpan semakin besar yang menyebabkan berat biomassa semakin besar. Sedangkan pada tanaman yang ditanam dengan kerapatan tinggi seperti pada perlakuan tanaman 8 biji, berat biomassanya semakin kecil karena faktor tumbuhnya tidak cukup memenuhi untuk pertumbuhan apalagi untuk fase reproduksi. Tetapi ada juga yang berat biomassanya semakin besar pada tanaman kerapatan tinggi. Dimungkinkan karena lebih banyak individu sehingga berat biomassa pun semakin besar. Atau karena sistem perakaran yang semakin kompleks dan semakin besar juga akan memperbesar berat biomassa. Perakaran semakin kompleks untuk bersaing mendapatkan faktor tumbuh yang dibutuhkan. Jadi, persaingan antar tanaman sejenis paling besar adalah pada tanaman dengan perlakuan 8 biji. Semakin banyak biji persaingannya pun semakin besar. Sebaliknya semakin sedikit biji maka persainganya pun semakin kecil.

E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Semakin banyak tanaman yang ditanam dalam satu wadah maka persaingan untuk mendapatkan unsur-unsur hara, air, cahaya matahari dan udara akan semakin ketat.
2. Saran
a. Perawatan tanaman harus sering dikontrol agar tanaman tumbuh dengan subur.
b. Pemberian unsur hara seperti pupuk organik sangat diperlukan agar tanaman tumbuh dengan subur dan pembersihan gulma yang teratur.

DAFTAR PUSTAKA



Campbell, NA. 2002. Biologi jilid II. Jakata : Erlangga.
Djoko Mursito dan Kawiji. 2009. Pengaruh Kerapatan Tanam dan Kedalaman Olah Tanah Terhadap Hasil Umbi Lobak. Jurnal Balitbang
Rismunandar. 1990. Jurnal pengaruh fakor biotic dan abiotik.
Supriono. 2000. Pengaruh Jarak Tanam Rapat terhadap Pembenihan, Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Agrosains 2(2) : 64-66. Balitbag. Bogor
Wurttemberg, HB. 1994. Biology I. Berlin : Cornelson Dpuck

0 komentar:

Posting Komentar