A. Pendahuluan
Masalah Pengendalian hama serangga dan penyakit tumbuhan menyebabkan perlunya sebagian besar petani dan pekebun buah-buahan untuk menambahkan dalam alat usahatani mereka mesin-mesin untuk pemberian insektisida dan fungisida baik dalam bentuk debu maupun cairan.
Ditaksir bahwa hama serangga dan penyakit tumbuhan mengakibatkan kerugian sebesar 6,5 Milyar dolar per tahun . Selain Kerugian-kerugian ini, masih diperlukan biaya pembelian peralatan dan bahan penyemprotan, pemeliharaan peralatan, serta pemberian semprotan dan debu.
Pemilihan peralatan yang tepat untuk memberantas hama serangga atau penyakit tumbuhan tertentu, merupakan suatu masalah yang membutuhkan pertimbangan yang cermat.
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
B. Spesifikasi
Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan menjadi butiran-butiran halus dengan ukuran yang efektif dan semprotan yang merata pada suatu permukaan. Adapun cara memecah cairan dapat dibedakan menjadi beberapa cara diantaranya degan cara tekanan cairan, arus udara dan sentrifusi
Dalam tugas kali ini, akan dibahas tentang power sprayer hidrolik. Power sprayer hidrolik merupakan salah satu alat penyemprot hama dan penyakit yang tekanan didalamnya berasal dari kerja pompa pada bahan semprotan yang cair. Bagian-bagian esensial penyemprot tipe hidraulik adalah
1. Tangki untuk wadah larutan semprot (air + pestisida)
2. Pompa yang berfungsi untuk menekan atau menyedot larutan semprot, pompa ini dapat digerakkan secara manual dengan tangan atau dengan mesin
3. Tangki semprot (Lance)
4. Selang yang menghubungkan tangki dan tangkai semprot
5. Nozzle atau cerat atau dalam kehidupan sehari-hari disebut sprayer merupakan komponen vital. Karena nozzle inilah yang berfungsi memecah larutan semprotan menjadi droplet.
6. Manometer, untuk mengetahui tekanan udara dalam tangki atau tekanan pompa. Sprayer yang baik dilengkapi manometer.
7. Saringan yang ditempatkan pada berbagai titik lokasi. Saringan ini berfungsi untuk menghindari kotoran masuk ke dalam tangki atau masuk ke nozzle yang berakibat menutup lubang nozzle.
C. Mekanisme Kerja
Power sprayer hidrolik merupakan salah satu alat penyemprot hama dan penyakit yang tekanan didalamnya berasal dari kerja pompa pada bahan semprotan yang cair. Jadi tekan yang terjadi mendesak cairan melalui noozle penyemprot yang memecah semprotan kedalam tetes kecil dengan ukuran yang tepat dan memancarkannya dalam pola semprotan yang diinginkan. Tenaga yang cukup besar juga diberikan kepada tetes semprotan untuk membawa tetes itu dari noozle ke permukaan yang diberi perlakuan.
D. Cara Operasional
Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain
Isi tangki dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan tangki untuk udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan udara di dalam tangki dapat diamati melalui manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi pompa mudah dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas dan dapat diganti baiktipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang berkaitan efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah kondisi kecepatan angin tidak melebihi 10 km/jam.
Contoh gmabar Power Sprayer
0 komentar:
Posting Komentar