06.45
2
Pengaruh Faktor Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Suhu udara berpengaruh besar dengan kesuaian tanaman yang akan dibudidayakan. Tanaman stroberi, dan kubis cocok pada suhu yang sejuk. Tetapi tanaman kaktus dan buah naga lebih cocok pada daerah bersuuhu panas. Dan pada suhu tertentu pula tanaman akan menghasilkan produksi yang optimal.
Suhu pada prinsipnya adalah kandungan energy panas pada suatu objek, dan bersumber dari radiasi matahari (solar energy) sehingga faktor suhu sangat berkaitan dengan faktor radiasi cahaya matahari.Suhu dipermukaan bumi sangat bervariasi oleh karena perbedaan tinggi tempat (altitude) dan letak lintang (latitude). Sebagai contoh, suhu udara di padang pasir dapat mencapai 58 derajat celcius pada siang hari dan -40 derajat celcius di kutub.
Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh aktivitas metabolism yang terkendali oleh faktor lingkungan diantaranya suhu. Proses fotosintesis berjalan baik pada suhu sekitar 21 derajat celcius dan dalam kondisi demikian proses pembentukan glukosa relatif ancar sehingga kesempatan untuk mengantarkan fotosintat keseluruh tubuh cukup tinggi. Namum demikian, pada suhu yang relatif rendah kesempatan tersebut  terhambat oleh ketersediaan energi karena proses pembakaran atau respirasi pada suhu rendah akan menghasilkan energi yang relatif kecil. Demikianlah suhu ikut berperan dalam keberhasilan pertumbuhan tanaman.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Pengaruh Faktor Suhu terhadap Pertumbuhan Tanaman bertujuan untuk mempelajari perbedaan pertumbuhan tanaman yang di letakkan di bawah naungan, di tempat terbuka, dan di dalam rumah kaca.

B. Tinjauan Pustaka
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Genus: Glycine
Spesies: Glycine max, L
Cekaman suhu terhadap makhluk hidup bersifat spesifik.Batas suhu terendah untuk bertahan hidup pada keadaan yang lebih normal sangat tergantung pada spesies dan sejauh mana jaringan telah diadaptasikan terhadap embun es.Tumbuhan yang sedang tumbuh aktif sering dapat bertahan hidup hanya pada beberapa derajad di bawah 0oC, sedangkan banyak yang dapat bertahan pada sekitar -40oC. Produktivitas ekosistem dunia mungkin lebih di batasi oleh air daripada oleh faktor lain, suhu rendah mungkin faktor pembatas terpenting bagi persebaran tumbuhan. Tumbuhan mengalami penciutan pada saat pembekuan karena kristal es memasuki ruang udara di luar sel dan di dalam sel hidup dapat terjadi pembekuan es secara alami. Aktivitas enzim pada suhu rendah terganggu.Suhu tinggi yang ekstrim, enzim dapat mengalami denaturasi dan pemutusan asam nukleat pada sebagian besar organisme.Sifat merusak pada tumbuhan terutama pada fungsi fotosintesis yang tidak terjadi karena fotosistem yang peka terhadap panas.Dengan demikian, faktor suhu sangat menentukan penyebaran tumbuhan dalam biosfer.Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel lebih cepat (Tantri, 2007).
Di rumah kaca terjadi perbedaan suhu yang amat mencolok. Khususnya intensitas sinar matahari. Sinar matahari merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Sebaiknya tanaman mendapat sinar matahari secara langsung supaya tidak mengurangi produktivitas tanaman tersebut (Hartati, 2009).
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal.Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai.Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang.Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau.Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang. (Deddy, 2010)
Kecepatan reaksi dipengaruhi suhu, biasanya makin tinggi suhu reaksi makin cepat.jadi, suhu mempunyai efek penting dan tegas pada respirasi. Akan tetapi, hubungan suhu dan reaksi biokimia yang berlangsung dalam tanaman padi jarang berbandung langsung karena adanya faktor lain yang rumit. Suhu mempengaruhi kestabilan sistem enzim, pada suhu optimum sistem enzim berfungsi baik dan tetap setabil untuk waktu lama. Pada suhu lebih dingin. Mereka tetap stabil, tetapi tidak berfungsi, sementara pada suhu tinggi sisten ensim rusak sekali. Suhu cardinal adalah suhu dimana perubahan percepatan proses yang berlangsung. Suhu yang ekstrem dapat merusak padi. Cahaya mempengaruhi banyak respon lain dari padi, termasuk perkecambahan, pembentukan umbi dan bulb, pembungaan dan perbandingan kelamin pada bunga. Cahaya mempengaruhi perkecambahaan dan pembunggaan dengan pengaruhnya terhadap fitokrom. Fitokrom dipengaruhi cahaya merah dan lewat merah pada spektrum cahaya (Heru, 2008).
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu oktimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum sedangkan suhu paling tinggi untuk memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum. Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga tubuhan bertambah besar. Cahaya merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Adapun tumbuhan yang berbunga pada waktu panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya) (Supriono, 2010).

C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Acara praktikum Pengaruh Faktor Suhu terhadap Pertumbuhan Tanaman diselenggarakan  pada Hari kamis tanggal Oktober 2011. Pukul 15.00 – 17.00 WIB. Bertempat di Fakultas Pertanian
2. Alat dan Bahan
a. Alat     :
1) Pot/ember plastik berisi tanah
2) Cawan kertas millimeter
b. Bahan : Biji Kedelai
3. Cara Kerja
a. Menyediakan pot plastic diameter 30 cm atau polibag sejumlah 6 buah, isi dengan tanah/media tanah.
b. Memilih biji kedelai yang baik dan rendam dalam air selama 1 jam.
c. Menanam 2 biji kedelai  pada setiap pot yang telah terisi tanah dan setelah satu minggu pada setiap pot disisakan satu tanaman yang baik.
d. Meletakkan pot di tiga temoat yang telah ditentukan sebagai perlakuan (di rumah kaca, di bawah naungan, dan di tempat terbuka), masing-masing 2 ulangan.
e. Menyiram tanaman tiap hari sampai tanaman berumur 8 minggu.
f. Mengamati: tinggi tanaman (diukur tiap minggu), panjang dan lebar daun tanaman (seluruh daun) diukur setelah selesai penfgamatan, berat daun, batang,dan akar ditimbang setelah selesai pengamatan dan dalam keadaan kering konstan (di oven 110 derajat celcius, 24 jam).
g. Mengukur suhu udara pada pagi hari (09.00) dan siang hari (11.00) selama pertumbuhan berlangsung dan susun secara sistematis untuk memudahkan analisis. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Dalam praktikum ini kita bisa mengetahui bagaimana pengaruh suhu, dan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama fungsi fisiologis dan morfologis tanaman. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup.  Suhu didalam rumah kaca lebih tinggi daripada suhu diluar rumah kaca tetapi intensitas cahaya di dalam rumah kaca lebih rendah daripada diluar rumah kaca.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman kedelai pada minggu pertama dirumah kaca mencapai tinggi 6,4 cm dengan suhu 40,86 0C, ditempat terbuka tinggi 4,1 cm dengan suhu 41,430C , dinaungan tinggi mencapai 5,9 cm dengan suhu 28,570C. Pada minggu kedua  dirumah kaca tingginya 13,2 cm dengan suhu 360C , ditempat terbuka tingginya 7,1 cm dengan suhu 35,5 0C, dinaungan tinggi 11,2 cm dengan suhu 32,000C. Minggu ke tiga dirumah kaca tinggi 20,2 cm dengan suhu 34,5 0C, ditempat terbuka tingginya 10,2 cm dengan suhu 32 0C, dinaungan tinggi mencapai 12,9 cm dengan suhu 320C.Minggu ke empat dirumah kaca tinggi 24,8 cm dengan suhu 36,01 0C, ditempat terbuka tinggi 14,3 cm dengan suhu 36,5, dinaungan tinggi 17,8 cm dengan suhu 34,40C. Minggu kelima dirumah kaca tinggi 33,4 cm dengan suhu 33,67 0C, ditempat terbuka tinggi 15,3 cm dengan suhu 330C, dinaungan tinggi 21,5 cm dengan suhu 32,330C. Pada minggu ke enam dirumah kaca tinggi 43,5 cm dengan suhu 42,8 0C, ditempat terbuka tinggi 20 cm dengan suhu 39,10C, dinaungan tinggi 24,8 cm dengan suhu 33,90C. Pada minggu ke tujuh dirumah kaca tinggi mencapai 52 cm dengan suhu 39,7 0C, ditempat terbuka tinggi 35,2 cm dengan suhu 40,7 0C, dinaungan tinggi 33 cm dengan suhu 34,50C, sedangkan pada minggu ke delapan dirumah kaca tinggi mencapai 56,4 cm dengan suhu 39 0C, ditempat terbuka tinggi 24,6 cm dengan suhu 28,250C, dinaungan tinggi 35,5 cm dengan suhu 290C.Panjang dan lebar daun tanaman kedelai di rumah kaca yaitu panjang 3,2 cm dan lebar 2,1cm, di tempat terbuka yaitu panjang 6 cm dan lebar 4,4cm, sedangkan di bawah naungan dengan panjang 4,6 cm dan lebar 3 cm. Biomassa tanaman kedelai pada rumah kaca yaitu akar 0,4 gr, batang 0,8 gr, daun 0,5 gr, dan total biomassa 1,7 gr, di tempat terbuka  pada akar 2,4 gr,batang 1,4 gr, daun 1,5 gr, dan total 5,3 gr, dibawah naungan yaitu akar 1 gr,batang 1,1 gr, daun 1 gr, dan total biomassa 3,1 gr.
Dari data di tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman akan maksimum apabila di letakkan di rumah kaca. Hal ini dikarenakan suhu dirumah kaca adalah suhu optimum yang dibutuhkan tanaman kedelai untuk tumbuh maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas radiasi surya, kelembaban udara dan kelembaban tanah di dalam rumah kaca lebih rendah dibandingkan di luar rumah kaca, sedangkan suhu udara dan suhu tanah di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan di luar rumah kaca. Evapotranspirasi di dalam rumah kaca lebih besar dibandingkan di luar rumah kaca.

E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Tanaman yang ditanam dalam rumah kaca mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibanding tanamn yang ditanam di luar rumah kaca.
b. Faktor abiotik dan faktor biotik sangat mempengaruhi petumbuhan tanaman.
2. Saran
a. Perawatan tanaman harus sering dikontrol agar tanaman tumbuh dengan subur.
b. Pemberian unsur hara seperti pupuk organik sangat diperlukan agar tanaman tumbuh dengan subur dan pembersihan gulma yang teratur.
DAFTAR PUSTAKA



A Muawin, Heru. 2008. Faktor Lingkungan dalam Pertumbuhan Tanaman. http://herumuawin.multiply.com. Diakses pada tanggal 3 November 2011

Diah, Tantri. 2007. Dampak Perubahan Iklim akibat Pemanasan Global. www.tantridiah.wordpress.com. Diakses pada tanggal 3 November 2011

Hartati. 2009.  Agri journal. Fakultas Pertanian Universitas Jember. Jember.

Muchtadi, Deddy. 2010. Kedelai Komponen untuk kesehatan. Bogor:Alfabeta CV

Supriono. 2010. Efek Rumah Kaca. www.bdpunib.org. Diakses pada tanggal 3 November 2011



2 komentar:

  1. Thanks penjelasan lengkapnya, sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  2. sama-sama...ini cuma laporan hasil praktikum...semoga bisa berguna..

    BalasHapus