A. Pendahuluan
a. Latar belakang
Alelopati adalah suatu peristiwa di mana individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang menghambat pertumbuhan jenis lain yang bersaing dengan tumbuhan tersebut dan juga merupakan suatu bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia.
Senyawa kimia bersifat Alelopati bisa berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang, cabang, atau bagian dibawah tanah seperti akar. Alelopati juga diartikan sebagai pengaruh negatif dari suatu tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan.
Tanaman dari familia Cruciferae (kobis, brokoli, lobak, dll) memproduksi sejenis minyak yangn membunuh herbivora, fungi, dan bakteri. Fenolat adalah senyawa yang sering bertindak sebagai senyawa allelopathik, diantaranya asam kafeat dan ferulat (caffeic and ferulic acid) yang banyak terdapat di tanah, secara laboratories menghambat perkecambahan dan pertumbuhan beberapa tanaman. Penurunan hasil tanaman akibat gulma atau tanaman sebelumnya dapat terjadi karena aksi alelopati.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Alelopati bertujuan untuk mempelajari pengaruh alelopati alang-alang terhadap perkecambahan.
B. Tinjauan pustaka
Tumbuhan yang masih hidup dapat mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah. Demikian juga tumbuhan yang sudah matipun dapat melepaskan senyawa alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah. Alang-alang (Imperata cyndrica) dan teki (Cyperus rotundus) yang masih hidup mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ di bawah tanah, jika sudah mati baik organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah sama-sama dapat melepaskan senyawa alelopati (Anonim,2008).
Proses pembentukan senyawa alelopati merupakan proses interaksi antar spesies atau antar populasi yang menunjukkan suatu kemampuan organism untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi organisme lain (Muller, 2008).
Setelah tumbuhan atau bagian-bagian organnya mati, senyawa-senyawa kimia yang mudah larut dapat tercuci dengan cepat. Sel-sel pada bagian-bagian organ yang mati akan kehilangan permeabilitas membrannya dan dengan mudah senyawa-senyawa kimia yang ada didalamnya dilepaskan. Beberapa jenis mulsa dapat meracuni tanaman budidaya atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada musim berikutnya (Setiadi,2000).
Alelopathi merupakan suatu peristiwa di mana suatu individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Senyawa kimia yang bersifat alelopathi bisa berasal dari bagian tumbuhan di atas tanah seperti daun, batang, cabang, rizhoma, bunga, buah, dan biji, ataupun bagian tumbuhan di bawah tanah seperti akar/eksudat akar (Odum, 1971).
Alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga menghasilkan zat alelopati yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain (Hairiah et al, 2001).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum pengaruh allelopathi jenis tumbuhan terhadap perkecambahan dilaksanakan pada hari hari Kamis tanggal 5 November 2009 pukul 11.00 WIB di laboratorium EMPT (Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman) FakultasPertanian UNS.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) cawan petri
2) kertas saring
3) corong penyaring
4) mangkok penggerus
5) kertas merang
b. Bahan
1) Bagian akar dan daun alang-alang
2) Biji-bijian kedelai
3. Cara Kerja
a. Memilih biji kacang hijau dan kedelai yang baik
b. Menyediakan beberapa yang diberi kertas merang
c. Membuat ekstrak alang-alang dengan cara sebagai berikut:
1) Menghaluskan bagian alang-alang denga mangkokpenggerus
2) Mencampurkan bagian alang-alang dengan air (aquades) dengan perbandingan sebagai berikut: bagian tumbuhan dengan air (1:3, 1:6) dan merendam selama 24 jam.
3) Setelah 24 jam menyaring ekstrak alang-alang yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring.
d. Meletakkan masing-masing 10 biji kacang hijau dan kacang kedelai kedalam cawan petri yang berbeda yang sudah diberi kertas merang
e. Menyiramkan 5 ml ekstrak alang-alang kedalam cawan petri yang sudah berisi biji-biji tersebut.
f. Mengamati perkecambahan biji-biji tersebut setiap hari, selama 7-10 hari.
g. Menentukan persen perkecambahannya dan mengukur panjang bagian hipokotil, epikotil, dan menghitung perbandingan hipikotil/epikotil.
h. Membandingkan dengan perkecambahan yang hanya disiram dengan air/aquadest (kontrol).
D. Pembahasan
Allelopati merupakan suatu peristiwa dimana organ/jaringan tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan jenis lain (zat alelopat) yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Dalam praktikum acara 5 ini kita akan mengamati pengaruh alelopati akar alang - alang terhadap perkecambahan taanaman kedelai dan kacang hijau. Pada percobaan tanaman kedelai dengan perbandingan ekstrak alang – alang sebesar 1:3, kecepatan sebesar kedelai 40 % dan daya kecambah sebesar 30%, sedangkan dengan perbandingan ekstrak alang- alang sebesar 1:6 kecepatan kecambah sebesar 30 % dan daya kecambah sebesar 20%. Pada percobaan tanaman kacang hijau dengan perbandingan ekstrak alang – alang sebesar 1:3, kecepatan dan daya kecambah sebesar 100% , sedangkan dengan perbandingan ekstrak alang – alang sebesar 1:6 kecepatan kecambah sebesar 60%, dan daya kecambah sebesar 80%. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tanaman kacang hijau lebih tahan terhadap zat alelopat akar alang – alang.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Semua jaringan dalam tubuh tumbuhan mempunyai potensi untuk menegeluarkan senyawa allelopathi.
b. Senyawa Allelopathi menghambat pertumbuhan kecambah.
c. Allelopathi merupakan mekanisme pertahanan diri dari tumbuhan pesaing.
2. Saran
Saran kepada pembaca agar dapat mengetahui akibat dari senyawa allelopathi terhadap perkecambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengaruh allelopati. fp.ugm.ac.id. Diakses pada tanggal 3 November 2011
Hairiah et al. 2001. Aleloati. Jurnal Ilmu Pertanian
Muller . 2008. Principles of Ecology in Plant Production. CAB Int. Pub.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Saunders Co. Toronto
Setiadi. 2000. Allelopati. Jakarta : Humura
a. Latar belakang
Alelopati adalah suatu peristiwa di mana individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang menghambat pertumbuhan jenis lain yang bersaing dengan tumbuhan tersebut dan juga merupakan suatu bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia.
Senyawa kimia bersifat Alelopati bisa berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang, cabang, atau bagian dibawah tanah seperti akar. Alelopati juga diartikan sebagai pengaruh negatif dari suatu tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan.
Tanaman dari familia Cruciferae (kobis, brokoli, lobak, dll) memproduksi sejenis minyak yangn membunuh herbivora, fungi, dan bakteri. Fenolat adalah senyawa yang sering bertindak sebagai senyawa allelopathik, diantaranya asam kafeat dan ferulat (caffeic and ferulic acid) yang banyak terdapat di tanah, secara laboratories menghambat perkecambahan dan pertumbuhan beberapa tanaman. Penurunan hasil tanaman akibat gulma atau tanaman sebelumnya dapat terjadi karena aksi alelopati.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Alelopati bertujuan untuk mempelajari pengaruh alelopati alang-alang terhadap perkecambahan.
B. Tinjauan pustaka
Tumbuhan yang masih hidup dapat mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah. Demikian juga tumbuhan yang sudah matipun dapat melepaskan senyawa alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah. Alang-alang (Imperata cyndrica) dan teki (Cyperus rotundus) yang masih hidup mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ di bawah tanah, jika sudah mati baik organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah sama-sama dapat melepaskan senyawa alelopati (Anonim,2008).
Proses pembentukan senyawa alelopati merupakan proses interaksi antar spesies atau antar populasi yang menunjukkan suatu kemampuan organism untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi organisme lain (Muller, 2008).
Setelah tumbuhan atau bagian-bagian organnya mati, senyawa-senyawa kimia yang mudah larut dapat tercuci dengan cepat. Sel-sel pada bagian-bagian organ yang mati akan kehilangan permeabilitas membrannya dan dengan mudah senyawa-senyawa kimia yang ada didalamnya dilepaskan. Beberapa jenis mulsa dapat meracuni tanaman budidaya atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada musim berikutnya (Setiadi,2000).
Alelopathi merupakan suatu peristiwa di mana suatu individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Senyawa kimia yang bersifat alelopathi bisa berasal dari bagian tumbuhan di atas tanah seperti daun, batang, cabang, rizhoma, bunga, buah, dan biji, ataupun bagian tumbuhan di bawah tanah seperti akar/eksudat akar (Odum, 1971).
Alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga menghasilkan zat alelopati yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain (Hairiah et al, 2001).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum pengaruh allelopathi jenis tumbuhan terhadap perkecambahan dilaksanakan pada hari hari Kamis tanggal 5 November 2009 pukul 11.00 WIB di laboratorium EMPT (Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman) FakultasPertanian UNS.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) cawan petri
2) kertas saring
3) corong penyaring
4) mangkok penggerus
5) kertas merang
b. Bahan
1) Bagian akar dan daun alang-alang
2) Biji-bijian kedelai
3. Cara Kerja
a. Memilih biji kacang hijau dan kedelai yang baik
b. Menyediakan beberapa yang diberi kertas merang
c. Membuat ekstrak alang-alang dengan cara sebagai berikut:
1) Menghaluskan bagian alang-alang denga mangkokpenggerus
2) Mencampurkan bagian alang-alang dengan air (aquades) dengan perbandingan sebagai berikut: bagian tumbuhan dengan air (1:3, 1:6) dan merendam selama 24 jam.
3) Setelah 24 jam menyaring ekstrak alang-alang yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring.
d. Meletakkan masing-masing 10 biji kacang hijau dan kacang kedelai kedalam cawan petri yang berbeda yang sudah diberi kertas merang
e. Menyiramkan 5 ml ekstrak alang-alang kedalam cawan petri yang sudah berisi biji-biji tersebut.
f. Mengamati perkecambahan biji-biji tersebut setiap hari, selama 7-10 hari.
g. Menentukan persen perkecambahannya dan mengukur panjang bagian hipokotil, epikotil, dan menghitung perbandingan hipikotil/epikotil.
h. Membandingkan dengan perkecambahan yang hanya disiram dengan air/aquadest (kontrol).
D. Pembahasan
Allelopati merupakan suatu peristiwa dimana organ/jaringan tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan jenis lain (zat alelopat) yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Dalam praktikum acara 5 ini kita akan mengamati pengaruh alelopati akar alang - alang terhadap perkecambahan taanaman kedelai dan kacang hijau. Pada percobaan tanaman kedelai dengan perbandingan ekstrak alang – alang sebesar 1:3, kecepatan sebesar kedelai 40 % dan daya kecambah sebesar 30%, sedangkan dengan perbandingan ekstrak alang- alang sebesar 1:6 kecepatan kecambah sebesar 30 % dan daya kecambah sebesar 20%. Pada percobaan tanaman kacang hijau dengan perbandingan ekstrak alang – alang sebesar 1:3, kecepatan dan daya kecambah sebesar 100% , sedangkan dengan perbandingan ekstrak alang – alang sebesar 1:6 kecepatan kecambah sebesar 60%, dan daya kecambah sebesar 80%. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tanaman kacang hijau lebih tahan terhadap zat alelopat akar alang – alang.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Semua jaringan dalam tubuh tumbuhan mempunyai potensi untuk menegeluarkan senyawa allelopathi.
b. Senyawa Allelopathi menghambat pertumbuhan kecambah.
c. Allelopathi merupakan mekanisme pertahanan diri dari tumbuhan pesaing.
2. Saran
Saran kepada pembaca agar dapat mengetahui akibat dari senyawa allelopathi terhadap perkecambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengaruh allelopati. fp.ugm.ac.id. Diakses pada tanggal 3 November 2011
Hairiah et al. 2001. Aleloati. Jurnal Ilmu Pertanian
Muller . 2008. Principles of Ecology in Plant Production. CAB Int. Pub.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Saunders Co. Toronto
Setiadi. 2000. Allelopati. Jakarta : Humura
0 komentar:
Posting Komentar